Wow, Warga Tokawi Bisa Dapatkan Jutaan Rupiah Dari Usaha Janggelan

oleh -1 Dilihat
Kebun Janggelan Tokawi (Sumber Foto : Humas Pemkab Pacitan)
Kebun Janggelan Tokawi (Sumber Foto : Humas Pemkab Pacitan)Kebun Janggelan Tokawi (Sumber Foto : Humas Pemkab Pacitan)
Kebun Janggelan Tokawi (Sumber Foto : Humas Pemkab Pacitan)
Kebun Janggelan Tokawi (Sumber Foto : Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, NAWANGAN—Janggelan adalah salah satu tanaman perkebunan yang memiliki nilai jual tinggi dan perawatan yang cukup mudah. Dan di Pacitan, salah satu tempat budidaya janggelan yang biasa digunakan untuk jelly atau campuran es dhawet adalah di desa Tokawi, Kecamatan Nawangan.

Keberadaan janggelan sendiri bagi warga setempat memiliki nilai manfaat yang cukup tinggi. Karena tanaman sejenis semak ini memiliki harga lumayant tinggi, yakni harga janggelan kering per kilogramnya antara 15 – 20 ribu. Warga Desa Tokawi pun setiap panen rata-rata bisa mendapat 10 juta bersih. Janggelan termasuk mudah ditanam dan hanya butuh sekitar 3 bulan sudah bisa dipanen.

Perlu diketahui Desa Tokawi merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Nawangan yang memiliki potensi ekonomi cukup tinggi. Topografi wilayah yang berada pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut menjadikan daerah ini penghasil sayur-mayur, empon-empon, dan bahan pangan lain. Wilayah yang terdiri 5 dusun ini juga dikenal sebagai penghasil janggelan yang merupakan bahan baku cincau.

Dari penelusuran Portal Pacitanku, cara budidaya janggelan yang memiliki cara budidaya yang cukup mudah, karena  tanaman ini tidak perlu terlalu sering diberi pupuk dan disiram. Lantaran minim pupuk, biaya perawatannya juga tidak mahal. Tak heran, bila banyak petani tertarik menanam janggelan.

Tanaman yang bentuknya seperti bayam hutan ini biasanya sudah mulai besar sejak usia tiga bulan. Tinggi janggelan bisa mencapai 1,5 meter jika sudah besar. Janggelan juga tidak perlu disiram rutin. Cukup disiram di awal tanam dan berikutnya mengharapkan air hujan dan serapan dari tanah.

Untuk proses pengeringan daun janggelan di musim hujan juga susah. Padahal, daun janggelan banyak dijual dalam bentuk kering. Janggelan juga tidak perlu terlalu sering dipupuk. Dudi bilang, pemupukan cukup dilakukan di awal tanam saja. Pupuk yang digunakan bisa pupuk urea.

Di Tokawi sendiri, karena perawatannya cukup mudah, warga banyak yang menanam janggelan, bahkan lahan teras iring miliknya banyak ditanami janggelan. Produk janggelan ini biasanya di pasarkan di area local Pacitan, maupun luar daerah, seperti Wonogiri, Yogyakarta, maupun Surakarta.

Redaktur : Robby Agustav