PLTU Pacitan Belum Tuntaskan Kebutuhan Listrik Warga

oleh -3 Dilihat
PLTU Sudimoro foto : Dok.Pacitanku
PLTU Sudimoro foto : Dok.Pacitanku
PLTU Sudimoro foto : Dok.Pacitanku
PLTU Sudimoro foto : Dok.Pacitanku

Pacitanku.com, PACITAN—Adanya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro ternyata belum mampu menuntaskan permasalahan kebutuhan listrik di wilayah Pacitan. Hal itu dibuktikan dengan adanya fakta bahwa masih ada sekitar 2000 Kepala Keluarga (KK) lebih yang belum menikmati aliran listrik.

Padahal pembangkit berkapasitas 10 ribu mega watt (MW) tersebut sudah diresmikan Presiden RI sejak Oktober 2013 silam. ‘’Memang PLTU Sudimoro sudah diresmikan. Tetapi tidak semudah apa yang dibayangkan. Banyak meknisme, kajian teknis serta administrasi yang harus ditempuh,’’ kilah Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pacitan, Sar Setyo Utomo seperti dikutip dari Radarmadiun.info, Senin (2/12/2013).

Pembangunan PLTU tersebut, umbuhnya,  merupakan proyek percepatan pembangunan tenaga listrik 10 ribu MW tahap pertama untuk mendukung kebutuhan energi listrik Jawa-Bali. Memang dalam teknis pelaksanaannya, energi listrik yang dihasilkan PLTU ini nantinya akan disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV sepanjang 35,65 km ke Gardu Induk Pacitan Baru. ’Tetapi ada banyak hal yang harus kami lalui, supaya bisa mendapatkan energi listrik. Dan itu butuh waktu, tidak begitu saja dapat,’’ tandasnya.

Mengenai masalah warga yang belum menikmati listrik, Setyo mengatakan angka 2 ribu KK lebih tersebut diakui masih di bawah angka nasional. Saat ini masih ada 32 persen penduduk, tersebar di 12 Kecamatan yang belum menikmati listrik. Oleh sebab itu, saat ini pihaknya sedang berupaya mencarikan solusi yang sesuai dengan kondisi geografis di Pacitan.

Menurutnya, 2000 KK yang belum menikmati aliran listrik tersebut berada didaerah dataran tinggi. Atau lebih tepatnya di ketinggian 400 meter sampai 600 meter diatas permukaan laut seperti di Kecamatan Tegalombo dan Bandar. Bahkan ada sebagian lainnya yang ada di Kecamatan Pacitan, yakni di Desa Sambong. ‘’Dan itu juga menjadi pertimbangan PLN. Mereka juga tetap menghitung secara ekonomis,’’ tambahnya. (Rdr/Pct/Rob)