Faktor Curah Hujan Jadi Pemicu Aktivitas Embusan Merapi

oleh -0 Dilihat
Merapi meneluarkan abu vulkanik
Merapi meneluarkan abu vulkanik
Merapi meneluarkan abu vulkanik
Merapi meneluarkan abu vulkanik

Pacitanku.com, SLEMAN—Peristiwa cukup mengagetkan terjadi Senin (18/11) pagi WIB saat gunung Merapi mennyemburkan abu panas. Akibat peristiwa semburan abu tersebut, warga daerah sekitar Sleman, Boyolali, dan sebagian Surakarta harus menggunakan masker untuk beraktivitas. Pasca letusan, ada sekitar 600 keluarga dari tiga dusun di Desa Glagaharjo  Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen yang menuju titik kumpul.

Selain gempa tektonik, faktor curah hujan yang tinggi juga ditengarai menjadi pemicu aktivitas embusan Merapi. Selama empat hari berturut-turut curah hujan di DIY tergolong cukup tinggi. Dalam sehari, intensitas hujan rata-rata mencapai lebih dari 50 mm. Untuk antisipasi, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyiapkan posko yang beroperasi 24 jam.

Dikatakan oleh Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Tony Agus Wijaya, keadaan itu disebabkan gangguan cuaca jangka pendek berupa pertemuan angin. “Gangguan ini terjadi di sepanjang Pulau Jawa. Memang singkat, hanya tujuh hari tapi menyebabkan peningkatan curah hujan,” katanya.

Sementara itu semburan abu dari Gunung Merapi yang terjadi pukul 05.00 pagi tadi ternyata sampai ke wilayah Jatim. Salah satunya menyasar Kota Ngawi. Bedanya, di kota tersebut hujan abu baru diketahui menjelang tengah hari.

Redaktur/Foto : Dwi Purnawan (Twitter @dwi_itudua)