Gunung Limo dan Pandean Pacitan (4-Habis)

oleh -11 Dilihat
upacara adat tetaken (foto by doc humas Pemkab Pacitan)
upacara adat tetaken (foto by doc humas Pemkab Pacitan)
Tetaken
Tetaken

Pacitanku.com, KEBONAGUNG–Kisah Pandean Pacitan sebagai daerah penghasil keris berlanjut pada masa perang Diponegoro. Pada waktu itu saat perangi,  Pacitan adalah tempat utama pemasok senjata pasukan laskar Pangeran Diponegoro. Karena kebetulan ibunda Pangeran Diponegoro adalah anak kyai dari Pacitan.

Dalam perang tersebut, karena dianggap terlalu membahayakan, pasokan senjata dari Pacitan ini kemudian dihancurkan oleh pasukan Belanda pada tahun 1828, pada peristiwa serbuan November di musim penghujan. Semua gudang senjata dihancurkan, rumah bupati Pacitan dibakar, keluarga bupati Pacitan ditangkap dan dibunuh, yang selamat dibawa ke Semarang untuk dibuang ke Ambon.

Dalam sejarahnya dari berbagai sumber, pandean Pacitan menyimpan sisa-sisa peradaban masa lalu saat Pacitan dijadikan tempat utama pembuatan senjata keris yang berkualitas baik, peradaban para empu, yang menciptakan besi dari meteor, menciptakan batang keris dari remah abu luar angkasa, hamparan serbuk pasir besi pantai, bongkahan badar besi dan kristal yang terjepit disela-sela bebatuan cadas. Kesemua bahan tersebut dapat diramu menjadi senjata mematikan yang digunakan untuk berperang pada zaman tersebut.

Salah satu empu (pembuat keris) yang terkenal dari Pacitan adalah Empu Wonogati berasal dari jaman Pajang, daerah Surakarta. Dalam sejarahnya, beliau datang di Pandean Pacitan bersama panjaknya yang kemudaian disebut suroing pati, dan beberapa Pajurit menginjakkan kaki di Pacitan, tepatnya di wilayah Gunung Limo Pacitan. Inilah cikal bakal Empu pra Mataram yang dikenal sebagai peracik senjata berpamor Pandean Pacitan yang kemudian dikenal sebagai pijeran Besi Sejati.

Menurut pendapat salah satu tokoh Gunung Limo, Mbah Mangil Empu Wonogati memilih gunung ini sebagai tempat yang ideal untuk menunggal karsa manungal karya. Empu Wonogati sangat meyakini bahwa ketenangan alam pegunungan Limo mampu memfokuskan batin dalam ritual pembuatan Pusaka keris.

Saat ini dapat dilihat sebagai bukti tentang keberadaan dan sejarah Empu Wonogati dapat dilihat di petilasannya. Petilasan Kyai Wonogati ada di Desa Mantren Kecamatan Kebonagung Pacitan. Sedangkan Pimpinan Suro ing Pati Pajang ada di Desa Gayam Kecamatan Kebonagung.

Dalam perjalanan sejarahnya, dikabarkan daerah ini menjadi cikal bakal Desa Wonogondo yang berjasa membabat hutan. Wonogondo adalah nama sebuah desa di Kecamatan Kebonagung, yang berasal dari asal kata Wono (hutan) dan Gondo (harum). Konon dalam sejarahnya dari berbagai sumber, dikabarkan hutan tersebut saat dibababt pada awalnya beraroma harum, karena dipenuhi tumbuhan Pudhak atau pandan. Demikian kisah tentang pandean Pacitan, sebuah wilayah yang memiliki peran signifikan dalam perjuangan bangsa Indonesia.

Sumber : The Heaven Of Indonesia

Foto : Humas Pemkab Pacitan