Tambak Udang Sidomulyo Diharapkan Jadi Solusi Ekonomi Warga Lorok

oleh -3 Dilihat
Tambak Udang Sidomulyo
Tambak Udang Sidomulyo
Tambak Udang Sidomulyo
Tambak Udang Sidomulyo

Pacitanku.com, PACITAN –  Tambak Udang Sidomulyo di Pacitan  hasil belajar di Serang, Banten, diharapkan akan dapat memberantas kemiskinan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Karena itu, diharapkan lebih bagus dari  induknya yang berada di Serang, Banten. Tambak udang yang digagas Bupati Pacitan, Indarto, ini  merupakan tambak percontohan pertama di Pulau Jawa.  Sebab, ada yang di Aceh, di Kalimantan dan ada di tempat lain.

Demikian Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono ketika meninjau Tambak Udang di Desa Sidomulyo, Pacitan yang belum lama ini ditebari benur udang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Haryono mengakui, tambak udang di Pacitan ini risikonya besar. Karena itu,  masyarakat Pacitan khususnya warga Desa Sidomulyo, dapat menjaga tambak dengan baik. Karena  dari sekarang sampai 100 hari yang akan datang tambak ini  makin hari makin membuat ngiler  karena udangnya bertambah besar.

“Tambak ini bukan miliknya pak bupati, bukan miliknya pak camat, bukan milik pak kades, tetapi milik warga Sidomulyo.  Di tambak ini setiap udang yang membesar  membawa nama Sidomulyo. Bagi petugas yang memberikan makanan udang dituntut harus betul-betul siap selama 24 jam. Udang adalah makhluk yang bernyawa dan lebih Pancasilais dari pada kita yang mengaku Pancasilais,” ujar Haryono bergurau.

Udang, lanjutnya, kalau makan tidak mau rebutan, dari pada rebutan  lebih baik tidak makan lalu mati. Karena itu, kalau memberi makan udang harus merata supaya tidak mati. Orang Pancasilais tidak bersaing, tetapi  sama-sama, namun harus ada yang mengatur seperti lurah, camat dan bupatinya.

Menurut Haryono, udang sangat sensitif sehingga kita harus berhati-hati. Kalau udang sudah diambil dari kolam tidak boleh dikembalikan lagi, karena kalau dikembalikan bisa mempengaruhi yang lain dan bisa mati.Tambak udang di Sidomulyo akan dijadikan tambak percontohan, bahkan sudah 15 kabupaten di Jawa Timur yang sudah mengetahui keberadaan tambak dan masing-masing kabupaten ingin meniru Sidomulyo.

Haryono menyarankan, sebelum tiba panen hendaknya  dapat dicarikan pasar baik di Pacitan, Wonogiri atau kota lain yang membutuhkan udang  secara partai besar dan berlangganan.  Tahap berikutnya setelah panen harus segera disiapkan untuk  penanaman benur berikutnya. “Kita belum mau memperluas jangkauan kalau tambak yang ada ini belum  berhasil dengan baik,” kata Haryono sebagai sesepuh masyarakat Pacitan.

Sementara Bupati Pacitan, Indartato, menambahkan Dinas Kelautan dan Perikanan berbangga dan berterimakasih, lalu berbuat semaksimal mungkin agar  kegiatan  ini sukses.  Rakyat yang masuk kelompok Posdaya  budidaya udang menurut Indartato mempunyai semangat yang luar biasa.

“Sekarang yang perlu mendapat perhatian ekstra adalah masalah keamanan. Kalau ini nanti sukses antisipasinya adalah mengorangkan semua orang. Yang penting persuasif dan melakukan pendekatan yang baik. Tambak udang ini modalnya besar  karenanya rakyat perlu pendapingan,” katanya.

Sumber/Foto : Harian Terbit