Ketua PBNU : Islam itu Berisi Ilmu dan Peradaban

oleh -0 Dilihat
Ketua PBNU said agil siradj sumber foto warta nu
Ketua PBNU said agil siradj sumber foto warta nu

Pacitanku.com, SEMARANG–Agama Islam itu bukan hanya berisi aqidah dan syariah. Ajarannya tak hanya tentang Ketuhanan dan Hukum-hukum. Tetapi Islam juga berisi ilmu dan peradaban (al-ilmu wa al-tsaqofah), kebudayaan dan modernisasi (al-adab wa aal-hadhoroh) serta konsep masyarakat sipil dan nilai kemanusiaan (al-tamaddun wa al-insaniyyah).

 Rasulullah sendiri ketika mendakwahkan Islam, tidak hanya mengajarkan aqidah dan syariah, melainkan juga semua nilai tersebut. Yang dikedepankan adalah akhlak, pembentukan peradaban dan nilai masyarakat. Karena misi kenabian memang membentuk masyarakat yang berakhlak mulia, mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh manusia dan alam semesta.

 Demikian disampaikan Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj dalam sambutan pengarahan Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, di halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Itqon Pedurungan, Semarang, Ahad (6/10).

 Kyai yang biasa dipangil Kang Said ini mengatakan, apabila Islam hanya bicara soal aqidah dan syariah saja, maka betapa keringnya agama ini. Dan itu bertentangan dengan misi pengutusan Rasulullah membawa risalah Islam.

 Apabila orang salah mengerti soal agama ini, sambungnya, maka hatinya akan keras dan pikirannya akan sempit. Lalu sikapnya jadi radikal, merasa benar sendiri dan gampang menyalahkan atau menuding sesat orang lain.

 Dari mulutnya, selalu keluar hujatan kepada pihak lain. Biasanya dengan umpatan bid’ah, syirik, thoghut, dan sejenisnya. Jauh dari akhlak mulia.

  “Jika agama tidak dipahami secara benar, orang akan berpaham radikal. Pikirannya sempit, muda memvonis orang lain salah,” tuturnya.

  Rasulullah, kata dia, selama 13 tahun berdakwah di Mekah, tak pernah berencana atau melakukan penghancuran berhala di Kakbah. Bahkan setelah Rasulullah hijrah dan umat Islam sudah sangat kuat, patung-patung yang jumlahnya tak kurang 360 buah di sekitar Kakbah tidak diapa-apakah.

 Barulah pada tahun ke-8 hijrah, ketika Rasulullah dan rombongan menaklukkan Mekah (fathu makkah), umat Islam Mekah membersihkan sendiri aneka berhala tersebut.

 “Berhala di sekitar Kakbah dibersihkan sendiri oleh warga Mekah setelah ditaklukkan tanpa peperangan. Rasulullah tidak pernah menghancurkan patung sesembahan. Padahal ini perkara akidah,” tuturnya.

 Pelantikan PWNU periode 2013-2018 yang dilanjut Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) tersebut dihadiri Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko, unsur Muspida Jateng, sejumlah tokoh nasional dan warga nahdliyin.

 Kepada Wakil Gubernur Jateng yang hadir dalam acara tersebut, Kyai Said menyampaikan, PWNU Jateng akan senantiasa mendukung dan bersinergi dengan Pemprov Jateng dalam melayani rakyat.

“NU akan jadi mitra untuk melayani rakyat. PWNU akan mendukung program-progam Pemprov Jateng untuk rakyat Jawa Tengah,” tuturnya.

Sementara itu, kepada pengurus yang telah dilantik, Kang Said berpesan, PWNU Jateng Periode 2013-2018 harus lebih baik dari periode terdahulu, dan harus bisa menjaga dan mengembangkan ahlussunnah wal jamaah (aswaja).

Redaktur : Dwi Purnawan (Ikuti di twitter @dwi_itudua)

Foto : Warta NU