Krisis Air Pacitan Meluas, Kecamatan Punung Terparah

oleh -0 Dilihat
Air Bersih foto : BPDB Pacitan
Air Bersih foto : BPDB Pacitan

Pacitanku.com, PACITAN—Akibat kemarau panjang, krisis air bersih di wilayah Pacitan terus meluas. Permintaan droping air bersih di sejumlah daerah yang rawan kekeringan terus meningkat. Delapan kecamatan yang menjadi langganan pengiriman air bersih, sebagaimana data di BPBD Pacitan, yakni Kecamatan Pacitan, Donorojo, Punung, Pringkuku, Arjosari, Bandar, Ngadirojo, dan Kebonagung.

Kecamatan Punung menjadi kawasan dengan jumlah desa terdampak kekeringan terbanyak. Tercatat ada sembilan desa sulit air, yakni Desa Mendolo Lor, Mendolo Kidul, Piton, Gondosari, Tinatar, Sooko, Ploso, Kendal, Mantren, dan Sobo.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan Pujono, menyebutkan, saat ini sudah ada delapan kecamatan yang terdeteksi kesulitan air bersih. “Itu data umum berdasar permintaan droping air bersih yang diajukan ke BPBD,” tuturnya, Rabu (2/10) kemarin.

Sejak Agustus hingga sekarang, lanjut Pujono, total telah 78 kali pengiriman air bersih mereka lakukan ke desa-desa yang tersebar di delapan kecamatan tersebut.

Ia memperkirakan wilayah yang kesulitan air bersih akan terus meningkat karena berdasar prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), perubahan musim dari kemarau ke penghujan baru akan terjadi sekitar November-Desember.

“Puncak kekeringan diperkirakan Oktober ini, karena prediksinya hujan baru akan turun bulan November atau Desember nanti,” terang Pujono.

Pujono meyakini permintaan bantuan air bersih akan mencapai puncaknya pada periode bulan Oktober ini, dari sebelumnya dua truk menjadi enam truk tangki dalam sekali pengiriman. Karenanya, mengantisipasi lonjakan permintaan tersebut distribusi tidak akan dipusatkan pada satu titik saja, tetapi disebar ke berbagai wilayah setiap tiga hari sekali.

Redaktur : @Robbyagustav

Sumber : Surabaya Post

Foto : BPDB Pacitan