Mendidik Dengan Cinta Mutiara Negeri Terluar

oleh -0 Dilihat
Suasana Mengajar di Aceh besar foto tajuk Dwi
Suasana Mengajar di Aceh besar foto tajuk Dwi

Pacitanku.com, ACEH BESAR—Pendidikan pada hakikatnya adalah memberikan segenap ilmu yang dimiliki untuk generasi penerus Indonesia. Maka pendidikan memegang peranan penting untuk mambangun Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

Yang menjadi masalah dalam pendidikan nasional saat ini adalah pemerataan pendidikan di tanah air. Namun masalah tersebut sepertinya sudah mulai mendapatkan solusi dengan adanya berbagai program yang digulirkan Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yakni Program Sarjana Mendidik Di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T).

Salah satu Tenaga Pengajar Program SM3T, Wina Ningsih menyatakan bahwa program resmi yang baru berjalan tiga angkatan ini sangat membantu mengarahkan anak didik yang berada di wilayah terluar Indonesia untuk meletupkan kembali asa meraih cita-cita menjadi generasi Penerus Bangsa.

“Rata-rata anak disini tidak memiliki impian dan cita-cita. Anak – anak tersebut hanya pergi kesekolah itu hanya untuk bermain dan bermain,” terang Wina, Selasa (27/8).

Lebih lanjut, Guru Matematika yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Glee Bruek Kecamatan Lhoong, Aceh Besar ini menyampaikan bahwa dengan mengajar anak – anak negeri terluar tersebut, dirinya juga sekaligus belajar untuk bersosialisasi dengan masyarakat yang memiliki perbedaan suku dan budaya dengan komunitas sebelumnya.

“Inilah tantangannya, menyenangkan sekaligus memberikan pembelajaran bagi kami untuk tetap mampu eksis dalam kondisi terbatas sekalipun. Karena disini banyak hal yang selama ini tidak saya temukan di bangku sekolah maupun kuliah,” terang Alumni Pendidikan Matematika, FMIPA Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini.

Dikatakan Wina, menjadi guru di daerah terluar dan perbatasan merupakan pengalaman yang akan terkenang sepanjang hayat. Oleh karena itu, Wina juga berpesan kepada segenap guru untuk senantiasa melatih diri hidup di lingkungan sosial masyarakat.

“Kadang kita pada saat mahasiswa masih sangat idealis, namun ketika sudah di masyarakat tidak bisa kita memaksakan idealisme kita,  jadi pandai – pandai berkomunikasi dan bersosialisai itu adalah prinsip yang harus dipegang teguh oleh para pendidik dimanapun berada,” pungkasnya.

Redaktur/Reporter : @dwi_itudua

Foto : Wina