Makanan Berbahaya Masih Dijumpai di Pacitan

oleh -0 Dilihat
Makanan berbahaya
Makanan berbahaya

Pacitanku.com, PACITAN—Peredaran makanan dengan pewarna berbahaya masih sering dijumpai di pasaran. Apalagi, saat bulanramadhan seperti saat ini hingga jelang hari raya nanti. Penganan beraneka jenis dan warna itu sangat mudah dijumpai di lapak-lapak dan kios pedagang.

Dipasar Minulyo Baleharjo misalnya. Dipusat niaga terbesar di Pacitan itu, Balai Besar Pengawasan Obat Dan Makanan (BBPOM) Jawa Timur menemukan beberapa contoh makanan dengan pewarna yang tidak dianjurkan untuk makanan.Bahkan, jenis pewarna tersebut tergolong berbahaya.

Makanan berbahaya
Makanan berbahaya

Hal itu diketahui saat BBPOM, Selasa (23/7) melakukan pemeriksaan dan uji cepat terhadap puluhan sampel jajanan dan makanan olahan bersama Dinas Kesehatan di pasar Minulyo. Menurut Kepala BBPOM Jatim Endang Pudjiwati upaya ini dilakukan untuk menjadikan pangan pasar aman dari bahan berbahaya. Dan pasar Minulyo sebagai pasar modern akan menjadi percontohan.

Dari hasil tes cepat terhadap beberapa sampel makanan lanjut Endang, terdapat kurang lebih 5 macam penganan yang memakai pewarna berbahaya jenis Rhodamin B. Serbuk warna merah tua hingga ungu ini berbahaya jika dikonsumsi terus menerus. Karena dapat menyebabkan kerusakan saraf pusat, hati  dan penyakit kanker serta ginjal.Dampaknya baru akan terasa 20 hingga 25 tahun kedepan.

Hasil uji cepat ini selanjutnya akan dipertajam lagi melalui uji laboratorium. Untuk itu BBPOM akan membawa sampel untuk dibawa ke Surabaya. Hasilnya akan diserahkan kepada dinas terkait untuk segera ditindaklanjuti.

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Pacitan Bambang Widyatmoko menyatakan akan segera mengambil langkah menyikapi hal tersebut. Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penelusuran terhadap asal produk. Selain itu juga akan dilakukan penyuluhan keamanan pangan (PKP) khususnya bagi produsen. Hal ini wajib sebelum adanya penerbitan ijin.

Selain produsen, penyuluhan juga akan intensif dilakukan kepada masyarakat. Pengetahuan dari konsumen untuk pandai memilih makanan  layak untuk konsumsi secara tidak langsung akan menghapus peredaran makanan dengan zat berbahaya.(Riz/Pemkab)