Pacitan dan geliat pembangunan masa depan

oleh -18 Dilihat
Geliat ekonomi masyarakat Pacitan
Geliat ekonomi masyarakat Pacitan

Berbicara kekuatan pendukung pembangunan Pacitan, sektor – sektor pariwisata, sektor perikanan, sektor industri, sektor pertambangan, dan sektor perkebunan menjadi kekuatan yang akan mendukung proyek pembangunan Pacitan masa depan. Analisisnya adalah bahwa sektor – sektor tersebut saat ini menjadi sektor yang paling prospek diantara sektor riil lainnya. Kemudian juga masih didukung dengan kekuatan SDM masyarakat Pacitan yang notabene adalah pekerja keras.

Dari sisi ekonomi, bisa juga menjadi faktor penentu keberhasilan pembangunan Pacitan. Karena menurut data tahun 2009, Pacitan memiliki pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibanding pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur, dimana saat itu pertumbuan ekonominya mencapai 6,07%, sedangkan Jatim lebih rendah yakni 6,01%. Sementara untuk pertumbuhan PDRB mencapai Rp 6,12 juta meliputi sektor pertanian 37,29%, pertambangan 3,77%, dan jasa 20,7%[1].

Dari sektor pertambangan, Pacitan memiliki daerah pertambangan yang mempunyai prospek yang cerah, karena di beberapa tempat di Pacitan, terdapat tambang – tambang yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Berdasarkan kondisi dasar, topografi, struktur dan jenis batuan yang 85 % merupakan bagian seluruh wiyaha Kabupaten Pacitan, ternyata di dalamnya banyak mengandung bahan tambang yang melimpah. Adapun bahan tambang yang ada dengan klasifikasi golongan A, golongan B dan golongan C yang sampai saat ini pengelolaannya masih dirasakan belum optimal karena terbatasnya sarana dan prsarana pertambangn sehingga belum banyak memberikan kontribusi kepada peningkatan pendapatan mesayarakat yang akhirnya peningkatan pendapatan daerah. Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh Dinas Pertambang Propinsi Jawa Timur menunjukkan adanya sebaran, luas areal, bersarnya cadangan serta kualitas bahan galian yang ada di Kabupaten Pacitan sejumlah 33 jenis bahan tambang.

Dari sektor pertanian, selain yang sudah dibedah di bab sebelumnya,  salah satu komoditas yang unggul yakni ubi kayu dengan produksi mencapai 594 ribu ton yang tersebar di Kecamatan Donorojo, Punung, dan Kebonagung. Untuk komoditas holtikultura, Pacitan memiliki potensi pengembangan buah jeruk yang tersebar di Kecamatan Arjosari, Tegalombo, dan Nawangan. Target pengembangan tanaman jarak hingga mencapai 4.000 hektar juga menjadi kredit poin. Pengembangan tanaman sumber energi alternatif ini akan dilakukan diseluruh wilayah kabupaten. Saat ini luas lahan tanaman jarak baru mencapai 800 hektar. Terdapat di enam wilayah kecamatan. Yakni Kecamatan Donorojo, Punung, Pringkuku, Kebonagung, Tulakan dan Sudimoro. Kecamatan Donorojo menjadi daerah dengan luasan lahan tanaman jarak terbanyak, mencapi sekitar 100 hektar.

Di kecamatan Tegalombo, Nawangan dan Arjosari juga digencarkan pengembangan hewan ternak sapi potong. Selain itu, Pacitan memiliki satu produk unggulan terbaik di Jatim,  yakni pengembangan susu kambing PE. Kualitas susu ini memiliki khasiat dapat meningkatkan vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan. Pengembangan susu PE ini berada di Kecamatan Nawangan.

Dari sektor perikanan, selain komoditi utama yang sudah diekspor seperti yang sudah dijelaskan dalam bab 4, Pacitan memiliki potensi pengembangan ikan tuna yang berada d Kecamatan Donorojo. Ini perlu peningkatan kuantitas budidaya dan saat ini di wilayah tersebut membutuhkan kapal dengan kapasitas 7-10 gross ton. Penguatan sektor perikanan tersebut juga masih ditambah dengan upaya pembangunan pelabuhan barang dan niaga di Teluk Nggelon, Plumbungan Kecamatan Kebonagung. Pelabuhan tersebut nantinya akan menyamai pelabuhan yang telah dimiliki Semarang (Tanjung Mas) dan Surabaya (Tanjung Perak) di Pantai Utara. Diharapkan tentunya dengan keberadaan pelabuhan tersebut nantinya potensi perdagangan dan niaga di Pacitan dapat termanfaatkan sehingga pertumbuhan dan pendapatan masyarakat makin tinggi.

Adapun potensi wilayah laut adalah sebesar kurang lebih 84.4330 ton pertahun, dengan perincian ikan dasar (demesral) 24.577 ton, ikan pelagis 98.310 ton, sejenis udang mencapai kurang lebih 2.220 ton pertahun (8,22 %) berupa Lobster ground yang mempunyai nilai jual tinggi. Potensi budidaya laut yang potensial dikembangkan di Teluk Segoro Anakan di Kecamatan Ngadirojo seluas kurang lebih 400 Ha, yang digunakan untuk budidaya rumput laut mencapai 64 unit rakit dan budidaya ikan kerapu. Dari sektor perikanan lainnya, yaitu potensi budidaya air payau mencapai luas lahan potensial kurang lebih 866 Ha yang dikembangkan di Desa Kembang, Desa Watu Karung, Desa Sidumulyo dan Hadiwarno; sedang di Desa Watukarung telah dirintis 1,00 Ha. Kemudian masih dari sektor perikanan, potensi usaha budidaya air tawar yang dikembangkan di perairan umum yaitu kolam seluas kurang lebih 0,88 Ha, tadah hujan lebih 5,58 Ha melalui budidaya keramba jaring apung dan penebaran jenis ikan di Telaga, pusat pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Pacitan.

Dari sisi SDM, Pacitan memiliki karakter SDM yang menjadi faktor penguat proyek pembangunan Pacitan masa depan. Karakteristik orang – orang Pacitan sejak dulu adalah karakter  petualang , fighter, pekerja keras, dan memiliki karakter kepemimpinan yang hebat. Analisis ini dibuat karena kita melihat sejak awal babad tanah Pacitan ini ada, sudah terjadi karakterisasi masyarakat Pacitan, terutama dalam konteks diskursus pembentukan karakter masyarakat. Orang – orang seperti Ki Buwono Keling, Ki Ageng Petung, Ki Ageng Posong, yang menjadi founding Father Pacitan, adalah bukti sahih betapa memang jiwa petualang, fighter, dan har worker itu sudah terinternalisasi dan mengkarakter di jiwa masyarakat Pacitan.

Hal ini masih ditambah dengan beberapa fakta yang menunjukkan, betapa banyaknya putra Pacitan yang menjadi tokoh – tokoh besar Indonesia, mulai dari zaman trah Pangeran Diponegoro, sampai era sekarang ada Pak Haryono Suyono, Presiden SBY, dan beberapa tokoh lainnya, dari tokoh politik sampai tokoh pendidikan. Ada satu fakta menarik bahwa sekilas tentang studi orang – orang besar tersebut terbentuk karena memiliki karakteristik pekerja keras dan bermental pemimpin.

Studi tentang karakter masyarakat Pacitan tersebut, menjadi satu potensi SDM yang kedepan ketika Pacitan akan lebih mendunia, perlu kiranya budaya pembentukan karakterisasi kepemimpinan generasi muda Pacitan ini segera digulirkan. Hal ini menjadi satu kekuatan tersendiri yang menjadikan Pacitan yang kota kecil itu akan besar seiring banyaknya orang yang membesarkannya. SDM tersebut, selain kokoh kesejarahan personalnya, juga harus memiliki andil mensejahterakan Pacitan sebagai kota kelahirannya.

Peluang dari sektor Pariwisata Pacitan sangat menjanjikan, seperti yang dijelaskan di bab sebelumnya, bahwa obyek wisata di Pacitan mampu bersaing dengan Pariwisata di daerah yang lain bahkan manca negara, ini cukup beralasan, karena obyek wisata yang ada cukup beragam dan mempunyai ciri khusus dan nilai lebih dibanding dengan daerah lainnya. Potensi Pariwisata di Kabupaten Pacitan meliputi Wisata Pantai, Wisata Goa, Wisata Budaya/ Religius, Wisata Rekreasi, Wisata Industri. Berikut adalah bagan tempat wisata yang tersebar di beberapa tempat di Kabupaten Pacitan.



[1] Data yang diperoleh dari Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Pacitan http://pacitankab.go.id

Source : Pacitan, The Heaven Of Indonesia (Dwi Purnawan)