Pacitan Tetapkan Status Darurat Bencana Hingga Maret 2017

oleh -0 Dilihat
Bupati Indartato saat cek lapangan ke korban bencana alam. (Foto: Agus Doyock/Info Pacitan)
Bupati Indartato saat cek lapangan ke korban bencana alam. (Foto: Agus Doyock/Info Pacitan)
Bupati Indartato saat cek lapangan ke korban bencana alam. (Foto: Agus Doyock/Info Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Bencana alam yang melanda Pacitan dinilai sebagai ancaman serius. Pemkab akhirnya menetapkan status darurat bencana. Status darurat bencana berlaku mulai Desember 2016 hingga Maret 2017. ‘’Itu (penetapan darurat bencana) sudah sesuai aturan,’’ tegas Indartato Bupati Pacitan, Senin (5/12/2016).

Bupati Pacitan Indartato mengungkapkan, pemerintah harus berada di garis depan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait risiko yang bakal dihadapi. Terutama warga yang memiliki rumah di pinggir sungai maupun di lereng perbukitan atau tebing. Sebab, segala sesuatunya dapat terjadi seketika tanpa pernah bisa diduga sebelumnya.

‘’Kami mengimbau kepada masyarakat supaya berhati-hati. Utamanya terhadap tanah-tanah yang kondisinya labil. Minimal tidak sampai jatuh korban jiwa,’’ ujarnya.

Selama kurun tiga hari terakhir, kota 1001 gua sudah dirundung berbagai macam bencana alam di sejumlah wilayah. Mulai dari tanah gerak, banjir maupun tanah longsor. Puluhan rumah penduduk banyak yang rusak karena bencana. Dan beberapa warga harus rela mengungsi karena rumahnya rata dengan tanah terdampak bencana.

Karena itu, tidak ada salahnya masyarakat dan pemerintah lebih mempersiapkan segala sesuatunya sejak dini. ‘’Terutama terkait mitigasi bencana, baik dari sisi materiil, sumber daya manusia (SDM), dan kemanusiaan,’’ imbuhnya.


Sementara itu, berdasar data yang dihimpun BPBD Pacitan ada beberapa wilayah yang terdampak bencana alam selama kurun dua pekan terakhir. Mulai dari tanah gerak yang mengancam tiga rumah warga di Dusun Dondong, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo serta empat rumah warga di Desa Gringgangan, Kecamatan Pringkuku. Dan, tiga rumah warga di Desa Wonoanti, Kecamatan Tulakan.

Bahkan pada Sabtu (3/12) lalu, belasan rumah penduduk di sejumlah wilayah rusak dihantam material longsor. Serta puluhan hektare sawah dan rumah warga di Desa Sukoharjo dan Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan terendam banjir.

‘’Kami masih belum bisa menghitung berapa besar kerugian akibat kejadian bencana itu. Tapi, teman-teman di wilayah masih terus melakukan pendataan,’’ terang Pujono kasi kedaruratan dan logistik BPBD Pacitan. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun