UN Perbaikan di Pacitan Diikuti 1 Siswa

oleh -0 Dilihat

Ilustrasi UjianPacitanku.com, PACITAN – Agenda Ujian Nasional Perbaikan (UNP) 2016 di Pacitan hanya diikuti seorang siswa pada hari kedua pelaksanaan ujian tersebut, Selasa (30/8/2016). Pada hari pertama yaitu Senin (29/8/2016), tidak ada siswa yang mengikuti UNP dengan mata pelajaran bahasa Indonesia.

Padahal jumlah siswa di Pacitan yang nilainya di bawah rata-rata ada sebanyak 180 siswa dari berbagai sekolah jenjang SMA/SMK/MA se-Pacitan.

Kabid Pendidikan SMP dan SM Dinas Pendidikan Pacitan, Mahmud, mengatakan siswa jenjang SLTA yang nilainya di bawah rata-rata atau 55 ada sebanyak 180 orang. Mereka tersebar di berbagai sekolah se-Pacitan. Dengan nilai di bawah rata-rata, siswa tersebut diberi kesempatan untuk memperbaiki nilai dengan mengikuti UNP.

Dia mengatakan dari 180 siswa yang nilainya di bawah rata-rata, ada 24 siswa yang mendaftar untuk mengikuti UNP. Namun, hanya lima orang yang daftar ulang UNP dan hanya satu orang yang mengikuti ujian di hari kedua pelaksanaan, sedangkan di hari pertama pelaksanaan UNP tidak ada siswa yang ikut.

“Sebagian besar siswa yang nilai di bawah 55 yaitu untuk mata pelajaran Matematika. Selain Matematika, banyak siswa yang nilainya rendah di mata pelajaran bahasa Indonesia. Tetapi tidak banyak siswa yang mengikuti ujian perbaikan ini,” jelas dia kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (30/8/2016) kemarin.

Mahmud menyampaikan siswa yang tidak mengikuti ujian perbaikan ini karena beberapa hal, salah satunya yaitu karena pelaksanaan UNP bersamaan dengan kegiatan orientasi kampus di kampus masing-masing. Sehingga, siswa dengan nilai di bawah rata-rata ini lebih mengutamakan kegiatan orientasi kampus.

“Sebagian besar lulusan dari sekolah Pacitan kan kuliah di luar kota seperti Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan lainnya. Sehingga mereka lebih memilih untuk mengikuti kegiatan orientasi dibandingkan mengikuti perbaikan nilai ujian,” jelas dia.

Menurut Mahmud, selain itu, faktor minimnya jumlah peserta ujian perbaikan ini karena ujian ini tidak wajib bagi siswa yang memiliki nilai di bawah rata-rata. Ketika ujian perbaikan ini menjadi kewajiban untuk memperbaiki nilai, tentu akan banyak siswa yang mengikuti ujian ini.

“Sekarang nilai perbaikan UNP tidak akan mengubah keputusan kampus, sehingga mereka yang merasa nilainya di bawah rata-rata ya merasa tidak perlu untuk mengikuti ujian perbaikan ini. Berbeda ketika nilai ujian perbaikan menentukan untuk masuk perguruan tinggi, tentu akan banyak siswa yang mendaftar,” terang Mahmud.

Lebih lanjut, dia menyampaikan hanya ada dua sekolah yang didaftarkan untuk menyelenggarakan UNP yaitu SMAN 1 Kebonagung dan SMKN 1 Pacitan. Seluruh siswa dari berbagai sekolah yang ikut ujian perbaikan berada di dua sekolah tersebut.

Untuk nilai hasil UNP, ujar Mahmud, akan menjadi nilai perbaikan untuk nilai Ujian Nasional. Namun, ketika nilai UNP lebih rendah dari nilai UN, maka nilai UN akan tetap digunakan.

Sumber: Madiun Pos