Menpora Buka Liga Santri Nusantara 2016 di Ponorogo

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PONOROGO – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membuka turnamen sepak bola Liga Santri Nusantara yang secara simbolis dilakukan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kamis.

Pembukaan turnamen sepak bola LSN yang diiikuti 1.024 pondok pesantren di seluruh Tanah Air itu dilakukan Menpora dengan menendang bola, sesaat sebelum dua kesebelasan perwakilan dua ponpes bertanding di Stadion Bathoro Katong, Kota Ponorogo.

“Harapan terbesar ke depan akan ada klub sepak bola besar dari kalangan pondok pesantren yang bisa bertanding melawan klub-klub nasional, bahkan internasional,” kata Menpora Imam Nahrowi usai peresmian LSN di Stadion Bathoro Katong, Ponorogo.

Seremoni peresmian liga santri nusantara yang baru pertama diselenggarakan tersebut berlangsung meriah.

Selain peserta turnamen dari puluhan kesebelasan, ribuan santri dan warga bertepuk riuh begitu Menpora Imam Nahrawi menendang bola tanda turnamen LSN resmi dibuka/dimulai.

Tampak hadir dalam pembukaan LSN tersebut, Bupati Ponorogo Ipong Muklissoni, Dandim 0802 Letnan Kolonel Infantri Slamet Sarjianto dan Waka Polres Ponorogo Kompol Saswito.

Nahrawi menjelaskan, LSN secara nasional diikuti oleh 1.024 pondok pesantren se-Indonesia.

Namun untuk region I Jawa Timur yang memperebutkan piala Bupati Ponorogo, kata dia, LSN diikuti oleh 33 pondok pesantren dari tujuh kabupaten, yakni Kabupaten Ponorogo, Pacitan, Magetan, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Ngawi dan Trenggalek.

Dalam pidato sambutannya, Menpora Imam Nahrowi berjanji akan memberikan fasilitas dalam pembinaan olahraga di seluruh Indonesia, tak terkecuali pembinaan olahraga di dunia pondok pesantren.

Menpora mengingatkan, selama ini banyak pemain sepak bola nasional yang berasal dari pondok pesantren, salah satunya Imam Bustomi.

Untuk itu, dengan digelarnya turnamen sepak bola Liga Santri Nusantara tahun 2016 diharapkan akan lahir pemain-pemain sepak bola baru yang handal dari kalangan pondok pesantren.

“Karena itu kami meminta kepada semua orang tua untuk mendidik anaknya bermain sepak bola,” ujarnya.

Sementara, Bupati Ipong Muklisoni mengatakan ada potensi besar di Kabupaten Ponorogo untuk pembinaan olahraga di lingkup pondok pesantren.

Sebab menurut dia, di Ponorogo ada lebih dari 200 pondok pesantren.

Namun karena keterbatasan waktu dan lainnya maka yang ikut Liga Santri Nusantara di Ponorogo belum mencakup semua, katanya.

“Meski hanya sebagian kecil pondok pesantren yang mengikuti Liga Santri Nusantara ini saya berharap mereka bisa memiliki semangat yang tinggi,” kata Ipong. (RAPP002/ant)