Kekerasan Anak Cukup Tinggi, Polwan Pacitan Gelar Penyuluhan ke Masyarakat

oleh -1 Dilihat
PRIHATIN. Polwan Polres Pacitan menggelar penyuluhan kekerasan seks perempuan, Rabu lalu. (Foto: Polres Pacitan)
PRIHATIN. Polwan Polres Pacitan menggelar penyuluhan kekerasan seks perempuan, Rabu lalu. (Foto: Polres Pacitan)
PRIHATIN. Polwan Polres Pacitan menggelar penyuluhan kekerasan seks perempuan, Rabu lalu. (Foto: Polres Pacitan)

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Tingginya angka kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan memantik keprihatinan sejumlah pihak di Pacitan. Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Pacitan melalui para Polisi Wanita (Polwan) setempat menggelar penyuluhan dan sosialisasi tentang kekerasan seks terhadap perempuan dan anak, Rabu (24/8/2016) lalu.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh puluhan ibu-ibu PKK Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Pacitan tersebut, juga sebagai bentuk kepedulian Polwan terhadap kasus yang marak terjadi di Pacitan tersebut.

“Selain itu, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan sosial dalam rangka memperingati hari POLWAN ke 61 di wilayah kabupaten Pacitan, “kata Ajun Komisari Polisi (AKP) Rosita, salah satu Polwan senior di Pacitan, dilansir laman Polres Pacitan.

Lebih lanjut, Rosita mengungkapkan bahwa sosialisasi ini pihaknya mengumpulkan ibu ibu PKK  guna memberikan penyuluhan tentang kekerasa seks terhadap perempuan dan anak. “Kami juga memberikan sosialisasi yang dilakukan para polwan polres Pacitan dalam bentuk pemberian brosur yang berisi tentang kekerasan seks, agar bisa diteruskan ke anak, keluarga dan tetangganya,”pungkasnya.

Sebagaimana diketahui,  pada tahun ini, jumlah kasus kekerasan anak mengalami peningkatan. ‘’Disamping kasus kriminal lainnya, kasus pencabulan dan kekerasan anak yang marak terjadi di Pacitan juga perlu menjadi perhatian,’’ ujar Anis Bekti Wibowo, ketua Komunitas Peduli Anak (KOPA) Pacitan.

Menurutnya, jumlah kasus pencabulan yang mencapai 13 kasus sepanjang Januari-Juli 2016 lalu tidak bisa lagi ditoleransi. Meskipun tak menutup kemungkinan masih ada banyak lagi kasus serupa yang hingga sekarang belum terungkap. (RAPP002)