Cuaca Buruk, Nelayan Sukabumi Cari Ikan di Perairan Pacitan

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi nelayan di perairan Pacitan. (Foto : Dok.Pacitanku)
Ilustrasi nelayan di perairan Pacitan. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, SUKABUMI – Para nelayan di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memilih pindah ke perairan daerah lain. Penyebabnya, saat ini gelombang laut di perairan selatan Sukabumi relatif masih tinggi sehingga berdampak terhadap hasil tangkapan ikan.

“Sejak beberapa waktu lalu nelayan dari sini banyak yang mencari ikan ke perairan Pacitan dan Cilacap karena gelombang laut masih cukup tinggi dan berubah-ubah. Apalagi di perairan Pacitan dan Cilacap kabarnya sedang panen ikan layur. Jadi daripada mereka minim hasil tangkapan di sini, akhirnya memilih pergi ke Pacitan dan Cilacap,” kata Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Sukabumi, Ujang SB, Minggu (31/7) dilansir Media Indonesia.

Gelombang laut yang relatif tinggi, kata Ujang, cukup mengganggu para nelayan tradisional yang hanya menggunakan perahu berkapasitas mesin kecil. Padahal, jika berbicara sumber daya lestari perikanan di pesisir selatan Sukabumi, menurut Ujang, relatif potensial. “Tapi memang belum termanfaatkan secara maksimal,” jelasnya.

Belum lama ini perairan selatan Sukabumi sempat diterjang banjir rob. Ujang belum bisa memastikan kapan kondisi di perairan selatan Sukabumi kembali normal.


“Kita belum mendapatkan informasi terkini dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika). Kami juga belum berkoordinasi dengan dinas (Dinas Kelautan dan Perikanan),” sebutnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir, mengatakan masih tingginya gelombang laut berdampak terhadap hasil tangkapan para nelayan. Sebagian nelayan ada yang belum beraktivitas, tapi sebagian lagi memilih menjadi nelayan andon ke perairan di daerah lain, seperti di Pacitan.

“Karena masih terjadi gelombang tinggi, makanya nelayan belum optimal menangkap ikan,” kata Kodir.

Jenis ikan yang cukup potensial di perairan selatan Sukabumi yakni tuna, tongkol, cakalang, dan layur atau diakronimkan menjadi TTCL. Tingkat produksi hasil tangkapan ikan jenis TTCL mencapai 9 ribu ton per tahun. “Paling besar ikan tuna dengan tingkat produksi hampir 6 ribu ton per tahun,” pungkasnya.