Surat Anies Baswedan untuk Para Guru di Indonesia

oleh -2 Dilihat
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (kanan) menyalami para peserta Ujian Nasional (UN) di SMA N 2 Jakarta, Jakarta, Selasa (14/4). (Foto: Gulalives/Ant)
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (kanan) menyalami para peserta Ujian Nasional (UN) di SMA N 2 Jakarta, Jakarta, Selasa (14/4). (Foto: Gulalives/Ant)

Pacitanku.com, JAKARTA – Anies Baswedan mengatakan selama 20 bulan dia telah mendapat kehormatan menjalankan amanah dari Allah dan konstitusi untuk berupaya mencerdaskan bangsa melalui jalur pemerintah.  Sebagaimana diketahui, Rabu (27/7/2016) kemarin, Anies mengakhiri masa tugasnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Dirinya digantikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Prof Muhadjir Effendy sebagai Mendikbud yang baru. “Tugas ini telah dicukupkan,” ujar Anies dalam suratnya kepada guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan, Rabu, 27 Juli 2016. 

Anies mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang telah memberikan kehormatan. Menurut dia, tugas sebagai menteri adalah tugas besar karena pendidikan dan kebudayaan menyangkut masa depan bangsa Indonesia. 

Ia menceritakan, selama bertugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ia meneruskan tradisi berkeliling ke penjuru Indonesia untuk berbincang langsung dengan guru dan tenaga kependidikan. Ia mengaku menemukan mutiara-mutiara di sudut-sudut tersulit di negeri ini.“Dinding kelas bisa reyot dan rapuh, tapi semangat guru, siswa, dan orang tua tegak kokoh,” katanya.


Ia menilai itu sebagai pekerjaan rumah pemerintah. Namun tetap ada gelora keceriaan belajar yang luar biasa. Dirinya pun menitipkan kepada semua guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan perihal persiapan masa depan republik ini. Ia menilai, di sekolah, bukan hanya tampak wajah anak-anak, melainkan juga wajah masa depan Indonesia.

Anies meminta agar mereka mendidik anak-anak dengan sepenuh hati. Menurut dia, bukan matahari yang menjadikan cerah, tapi mata hati setiap anak dan guru yang menjadikannya cerah. 

Ia berharap ada komitmen untuk menjadikan sekolah sebagai teman yang penuh tantangan dan menyenangkan bagi semua warga sekolah. Ia ingin sekolah menjadi tempat bagi anak untuk tumbuh kembang sesuai kodratnya serta memenuhi potensi diri.

Anies mengajak agar sekolah dijadikan sumur amal yang akan mengalirkan pahala tanpa henti bagi semua guru. Ia juga mengajak para guru untuk menggandeng para orang tua menuntun anaknya meraih masa depan. 

Anies pun menitipkan berbagai perubahan yang telah dilakukan selama menjabat dalam bentuk peraturan baru yang mendorong ekosistem sekolah yang menyenangkan dan bebas dari kekerasan.

Termasuk melalui pembiasaan dan praktek baik di sekolah. “Menteri boleh berganti, tapi ikhtiar kita semua dalam mendidik anak-anak bangsa tak boleh terhenti,” tuturnya. Ia pun optimistis semua pekerjaan rumah bisa dituntaskan oleh guru dan tenaga kependidikan. 

Anies meminta semua pihak untuk mendukung komitmen pemerintah dalam membangun sekolah yang menyenangkan. Selain itu, menjaga stamina, raga, rasa, dan cipta semua guru dan tenaga kependidikan. 

“Izinkan saya pamit sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, teriring rasa terima kasih, juga permohonan maaf tak hingga atas segala khilaf yang ada. Salam hormat saya untuk Ibu dan Bapak semua, mari kita teruskan ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa ini,” pungkasnya. (RAPP002)