Rencana Pertahankan WTN di Pacitan Temui Batu Sandungan

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Rencana untuk mempertahankan piala Wahana Tata Nugraha (WTN) menemui batu sandungan. Dalam evaluasi yang dipaparkan tim penilai dari Kemenhub dan Dishub LLAJ Jatim masih didapati poin minus.

Utamanya masalah parkir untuk para pengunjung pedagang kaki lima (PKL) di kawasan titik pantau. ‘’Termasuk masyarakat yang berdomisili di sekitar titik penilaian. Di mana masih banyak yang menaruh pot bunga dan tempat sampah di trotoar,’’ ujar Widy Sumardji, Kepala Dishubkominfo Pacitan, baru-baru ini.

Dalam penilaian WTN tersebut, jelasnya, ada beberapa titik yang dipantau tim dari pemerintah pusat dan provinsi. Antara lain, Jalan Ahmad Yani, Panglima Sudirman, Gatot Subroto, Basuki Rahmat dan Letjen Suprapto. ‘’Sasaran penilaian semua sama. Kami masih berharap mendapatkan WTN untuk kategori angkutan,’’ kata mantan Kasatpol PP Pacitan tersebut.




Terpisah, Kepala UPT Dishub dan LLAJ Madiun Ahmad Supriatna menjelaskan, pada dasarnya penilaian WTN pada tahun ini sama seperti sebelumnya. Namun yang paling penting penilaian ditekankan pada komitmen pimpinan daerah tersebut untuk memperbaiki kekurangan di tahun lalu. ‘’Komitmen itu sekarang kami evaluasi lagi,’’ tuturnya.

Sementara untuk kriteria penilaian WTN, lanjut Ahmad, dilihat dari sektor perparkiran on the street, marka jalan, dan manajemen lalu lintas. Dalam penilaian tersebut pihaknya juga tidak menitikberatkan pada satu poin kriteria saja, melainkan pada semua sektor.

Termasuk bagaimana pelayanan angkutan melalui uji KIR. ‘’Jangan sampai kendaraan yang tidak laik jalan malah diloloskan. Jadi, perlu juga dinilai karena memang menyangkut keselamatan. Karena tujuan dari WTN fokusnya pada keselamatan berlalu lintas,’’ jelasnya.

Dia menambahkan, pada dasarnya penilaian WTN tidak ada standar minimalnya. Hanya saja untuk penentuannya ditetapkan oleh tim dari Kemenhub. Sedangkan, wewenang dari Dishub dan LLAJ Jatim hanya sekedar untuk urusan seleksi administrasi tahap pertama dan ke dua lalu. ‘’Jadi, ini langsung evaluasi lapangan dari tim pusat,’’ terangnya.

Tim penilai WTN yang terdiri dari enam orang dari Kemenhub serta lima orang dari Dishub dan LLAJ Jatim memantau sejumlah titik selama dua hari di Pacitan. Termasuk ketika melihat proses pelaksanaan uji KIR di Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan.

Serta menyisir beberapa jalan protokol di Pacitan dan kantung-kantung parkir yang ada di sejumlah titik. Setelah pemantauan lapangan, tim penilai WTN selanjutnya mengevaluasi hasil dari pemantauan tersebut untuk dijadikan rekomendasi. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun