20,5 Gram Emas di Toko Tanjung Pinang Raib Digondol Maling

oleh -22 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Para pelaku kejahatan mulai mencari kesempatan mendekati momen Lebaran. Pencurian perhiasan emas terjadi Toko Tanjung Pinang, Jumat (24/6) lalu. Pencuri beraksi saat toko emas itu dibanjiri pembeli. Mereka berhasil membawa kabur perhiasan emas 20,5 gram tanpa ketahuan. Namun, aksi mereka terekam CCTV yang terpasang di toroko tersebut.

Dalam rekaman CCTV, aksi ngutil (mencuri, Red) tersebut berlangsung sekitar 18 menit. Yakni, antara pukul 10.22 hingga 10.40. Dua orang perempuan yang diduga pelaku datang bersamaan. Satu pelaku mengenakan kemeja kotak-kotak dan berkerudung putih. Sedangkan, pelaku lainnya mengenakan kaus lengan panjang hitam strip putih serta berkerudung kuning.

Pemilik toko emas Tanjung Pinang, Handoyo mengungkapkan, modusnya mereka berpura-pura menjadi pembeli. Setelah itu mereka meminta kepada pelayan toko menunjukkan perhiasan kalung emas yang ada di etalase dengan berat minimal 10 gram. Pelayan toko akhirnya menyodorkan empat model perhiasan. ‘’Saat itu pelayan saya lengah dan kurang waspada,’’ katanya, kemarin (27/6).

Saat perhiasan dikeluarkan, dua perempuan itu lantas melancarkan aksinya. Mereka berbagi tugas. Perempuan berkerudung putih mengalihkan perhatian pelayan dengan terus mengajak bicara. Sedangkan perempuan yang mengenakan kerudung kuning mencari kesempatan mengambil salah satu perhiasan yang sudah dikeluarkan dari etalase.


Setelah berhasil mengambil perhiasan, pelaku lantas memasukan perhiasan ke saku celana belakang. Tak berselang lama kemudian, keduanya pergi meninggalkan toko dengan cepat. ‘’Awalnya saya tidak curiga sama sekali. Ketahuannya ketika stok dihitung,  kalung yang dipajang di etalase ternyata hilang dua,’’ ujarnya.

Handoyo mengatakan, perhiasan yang diambil adalah kalung emas masing-masing seberat 9,95 gram dan 10,6 gram. Sementara total kerugian yang diderita mencapai sekitar Rp 10 juta. ‘’Sebelumnya, kasus yang sama juga pernah kami alami. Tapi, saat itu belum ada CCTV,’’ ungkapnya.

Dua hari pasca kejadian tersebut, Handoyo kemudian melaporkan ke polisi. Polisi kemudian  mengorek informasi dari sejumlah saksi. Olah TKP juga dilakukan seksama untuk mendapatkan petunjuk yang ditinggalkan pelaku. Petugas mengandalkan rekaman CCTV untuk mengenali wajah pelaku. ‘’Kami masih mengembangkan penyelidikan,’’ terang AKP Wahyudi Kapolsek Kota saat dikonfirmasii. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun