Selama 11 Tahun, HIV/AIDS di Pacitan Capai 240 Kasus

oleh -1 Dilihat
Ilustrasi Hari AIDS sedunia

Pacitanku.com, PACITAN – Penyebaran virus HIV/AIDS layaknya fenomena gunung es. Jumlah kasus yang selama ini terungkap diduga kuat hanya sebagian kecil dari jumlah penderita sesungguhnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, kasus yang terungkap setiap tahun terus meningkat. Virus tersebut menyebar dan menyerang korban dari berbagai macam latar belakang profesi dan umur.

Menurut Kepala Dinkes Pacitan Rachmad Dwiyanto menyebutkan, sejak terdeteksi 2005 silam hingga kini sudah ada sekitar 240 kasus HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, 110 penderitanya telah meninggal dunia. Sedangkan, sisanya masih menjalani pengobatan. ‘’Artinya, program  untuk menjaring BTA (Basil Tahan Asam) positif sesuai indikator itu belum masuk target,’’ katanya, baru-baru ini.

Dia mengaku tahun lalu target BTA positif sekitar 70 persen. Namun, pada kenyataannya hanya tercapai sekitar 30 persen. Dengan kata lain, mayoritas orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Pacitan sebelumnya banyak ditemukan telah terinfeksi oportunistik tuberkulosis (TB). ‘’Setiap hari di Pacitan ada sekitar 40 penderita TB,’’ katanya.




Oleh sebab itu, lanjut Rachmad, apabila penderita TB BTA positif tersebut berhubungan dengan lawan jenis yang bukan pasangan aslinya justru mempercepat rangsangan penggandaan diri virus HIV. Sebab, tingkat mortalitas pengidap TB empat kali lebih tinggi dibandingkan pengidap HIV. ‘’Sehingga menyebabkan penyakit HIV/AIDS cepat bertambah banyak,’’ imbuhnya.

Dirinya mengakui bahwa cukup sulit menuntaskan penyebaran penyakit HIV/AIDS di Pacitan. Namun, upaya pencegahan bukan mustahil tanpa hasil. Salah satunya dengan penggunaan alat kontrasepsi saat berhubungan intim dengan pasangan yang berisiko tinggi. 

Selain itu, dinkes juga berencana mengaktifkan komisi penanggulangan AIDS daerah (KPAD) yang sudah lama vakum. ‘’Dengan pengaktifan kembali KPAD, diharapkan bisa menjadi jalan mengurangi, mencegah serta mendampingi penderita penyakit HIV/AIDS,’’ jelasnya.

Sementara itu, menurut catatan Dinkes setempat sejak Januari-April tahun ini ada sekitar 9 ODHA baru. Kondisi mereka saat ini masih menjalani pengobatan secara intensif dengan pemberian antiretroviral (ARV) yang didapat gratis dari Dinkes Provinsi Jawa Timur (Jatim). Dan, beberapa treatment di ruang Voluntary Counseling Testing (VCT) di RSUD Pacitan. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun