Bupati Banyuwangi Undang Kakek 78 Tahun Asal Pacitan yang Ngonthel Nonton Tour de Ijen

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, BANYUWANGI – Aris Widodo (78) pria asal Desa/Kecamatan Arjosari Pacitan yang menaiki sepeda onthel demi menonton Banyuwangi Tour de Ijen dua hari yang lalu akhirnya diundang Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Kamis (12/5/2016) pagi kemarin.

Usai menggelar talkshow di Radio Mandala Banyuwangi yang berkisah cerita tentang perjalanan Aris dari Pacitan ke Banyuwangi, ternyata dialog tersebut didengarkan oleh Bupati Abdullah Azwar Anas. Aris pun diundang bertemu sang Bupati di Taman Blambangan untuk berbincang pada kamis siang pukul 13.00 WIB.

Aris Talkhsow di radio Mandala. (Foto: Radio Mandala)
Aris Talkhsow di radio Mandala. (Foto: Radio Mandala)

Sebagaimana dikutip dari Radio Mandala, pihak Humas menelpon Bernard Mandala dan meminta Aris untuk datang ke Taman Blambangan menemui Bupati Banyuwangi jam 13.00 WIB. Pada saat talkshow Bapak Aris memang ingin bertemu dengan Bupati Banyuwangi, dan akhirnya impian itu terwujud pada kamis siang kemarin, dimana dirinya duduk di tenda undangan nomer 1 diantar oleh Dyna Mandala.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, diusianya yang tak muda lagi, Aris rela ngontel dengan sepeda gunungnya dari Pacitan menuju Banyuwangi demi melihat ITdBI 2016.


Aris mengaku mengetahui digelarnya ITdBI 2016 dari pemberitaan di media. Makanya, jauh-jauh hari dirinya menyiapkan diri untuk hadir dan melihat langsung gelaran balap sepeda internasional. Selama seminggu pria ini mengayuh sepeda butut-nya tanpa lelah.”Saya seminggu naik ini (sepeda gunung). Saya ngontel sepeda ini sejak tanggal 5 Mei kemarin. Dari rumah sampai Banyuwangi,” ujar Aris.

Selama perjalanan, kata Aris, banyak kendala yang dihadapi. Mulai ban sepeda bocor yang menyebabkan dirinya harus berjalan puluhan kilometer, hujan dan teriknya matahari hingga menginap di koramil dan pom bensin dilakukan Aris untuk menuju Banyuwangi.

ITDB-800x445Bahkan, sempat juga Aris kehabisan bekal makan minum. Namun banyak orang yang membantu. Aris mengaku hanya melakukan perjalanan pagi hingga sore hari. Sementara, malam hari dipergunakan untuk istirahat.  “Kena hujan 2 kali. Kalau nginep biasanya di Koramil dan pom bensin. Ya capek tapi asyik dan saya menikmati perjalanan ini,” ujar pria warga Desa/Kecamatan Arjosari, Pacitan ini.

Dengan sepeda gunung buatan tahun 1993 ini, Aris mengaku sudah berkeliling di beberapa daerah dan negara tetangga. Antara lain Malaysia dan Singapura. Dia menceritakan jika lebih nyaman bersepeda di dua negara tersebut. Karena pengendara disana lebih menghargai pesepeda. (RAPP002)

Foto: Instagram Isun Banyuwangi