Dimulai dari Perairan Trenggalek dan Pacitan, BIG Gelar Proyek Pemetaan Garis Pantai 

oleh -2 Dilihat
Keindahan Pantai Klayar dari udara
Keindahan Pantai Klayar dari udara

Pacitanku.com, TRENGGALEK – Badan Informasi Geospasial (BIG) meneruskan proyek pemetaan garis pantai Indonesia dengan melakukan pemotretan udara menggunakan pesawat tanpa awak atau “unmanned aerial vehicle” (UAV) yang diterbangkan dari titik Pantai Blado, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Kabid Pemetaan Lingkungan Pantai Badan Informasi Geospasial (BIG) Yosef Dwi Sigit Purnomo mengatakan, pemotretan telah dilakukan sejak Sabtu (7/5) hingga Senin lalu.

“Hari pertama sudah dilakukan pemotretan udara dari titik Pantai Blado, Munjungan ke arah timur hingga radius 100 kilometer. Minggu dilanjutkan dengan rute titik Pantai Blado ke barat di sekitar Pacitan, tapi gagal karena cuaca buruk,” terangnya, dlansir dari Surabaya Online.

Karena hari kedua gagal, lanjut Sigit, pemotretan udara dilanjutkan hari Senin (9/5) dengan rute yang sama.

Ia memastikan pemotretan udara menggunakan UAV produksi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bernama LSU seri 2 berlangsung sukses, hingga pesawat tanpa awak kembali di titik lepas landas di Pantai Sembereng, yang segaris dengan pesisir Pantai Blado, Munjungan.


“Seluruh hasil pemotretan udara yang berjumlah ribuan selanjutnya akan olah menjadi satu rangkaian peta bergaris guna memetakan titik garis pantai pada saat air surut terendah yang secara keilmuan terjadi antara tanggal 7-9, awal bulan,” ujarnya.

Sigit mengatakan, kegiatan pemetaan garis pantai yang dilakukan BIG bekerja sama dengan LAPAN itu bersifat swakelola dalam proyek nasional “updating” (pembaruan) garis pantai pulau-pulau utama di Indonesia.

Selain dikerjakan oleh BIG untuk 300 kilometer garis pantai pesisir selatan Jateng-Jatim yang telah dimulai sejak Maret 2016. Proyek pemetaan ulang garis pantai juga melibatkan sejumlah pihak swasta.

Pemotretan garis pantai dari titik Pantai Blado, Trenggalek ke timur sekitar 100 kilometer hingga pesisir Kabupaten Tulungagung dan ke barat sekitar 100 kilometer hingga pesisir selatan Kabupaten Pacitan itu merupakan kegiatan pemotretan tahap ketiga, kata Sigit.

“Pemotretan tahap pertama dan kedua sudah dilakukan awal Maret, mulai dari Pantai Parangtritis di Yogyakarta hingga Pacitan, Trenggalek dan Tulungagung ini yang ketiga,” paparnya.

Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar Badan Informasi Geospasial (BIG), Dody Sukmayadi saat dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, pemetaan garis pantai secara akurat sangat penting dilakukan karena data dan informasi garis pantai merupakan data strategis bagi negara.

“Data garis pantai yang akurat sangat berpengaruh terhadap luasan wilayah negara kesatuan RI dan kepastian perencanaan wilayah pesisir dan laut,” ujarnya.

Selain melakukan pemetaan garis pantai di pulau-pulau utama (mind land) di Tanah Air, Dody Sukmayadi mengatakan proyek tersebut juga bertujuan mendata pulau-pulau yang ada sekaligus memberi penamaan.

“Seluruh data peta dasar garis pantai yang terbaharui serta pulau-pulau yang telah diidentifikasi akan menjadi data BIG. Kami juga segera mendaftarkan hasil pemetaan yang telah diperbaharui itu ke lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations)di New York,” ujarnya.

Saat ini, kata Dody, baru sekitar 13.400 pulau yang telah teridentifikasi dan bernama ada sebanyak 13.466 pulau.

BIG menargetkan ada penambahan identifikasi pulau-pulau tak bernama lain menyangkut luasan dan titik ordinat sekitar 2.000 pulau sehingga total pulau di Indonesia yang bernama mencapai 17 ribu buah/pulau. (RAPP002)