Atasi Kekurangan Pengajar, Pemda Diminta Tambah Tunjangan Guru

oleh -0 Dilihat
Salah satu ruang kelas di SD di Pacitan masih minim infrastuktur berupa bangku. (Foto : DOk.Pacitanku)
Salah satu ruang kelas di SD di Pacitan masih minim infrastuktur berupa bangku. (Foto : DOk.Pacitanku)

Pacitanku.com, JAKARTA – Untuk mengatasi cara kekurangan guru di berbagai daerah di tanah air, Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah Kemendikbud, Anas M Adam memiliki satu ide yani menerapkan metode multi grade teaching.

Menurut Anas, dalam metode ini, satu guru tidak hanya mengajar satu mata pelajaran, tetapi minimal bisa mengajar dua mata pelajaran. Dalam  metode multi grade teaching, guru yang memiliki kelebihan jam mengajar karena mengajar lebih dari satu mata pelajaran, harus mendapatkan tunjangan tambahan dari pemerintah daerah (Pemda).

Akan tetapi, hal itu tidak berlaku jika metode multi grade teaching diterapkan untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam. “Sehingga, Pemda harus memberikan tunjangan kelebihan jam mengajar. Jangan sampai guru mengajar dua mata pelajaran tapi tunjangannya satu,” katanya, dilansir Pacitanku.com dari laman Kemdikbud, Kamis (19/11/2015).

Lebih lanjut, Anas menyampaikan bahwa kekurangan guru masih ditemui di beberapa daerah di Indonesia. Kekurangan tersebut, katanya, ada di beberapa mata pelajaran tertentu, seperti geografi dan sosiologi.

Selain itu, menurut Anas, jumlah guru untuk SMK juga masih kurang. Khusus untuk kekurangan guru di SMK itu, Anas mengatakan hal itu diatasi dengan mendatangkan guru praktisi dan bantuan guru honorer. “Guru produktif untuk SMK di beberapa provinsi belum cukup. Yang ngajar (SMK) guru-guru honorer dan profesional, misalnya di SMK Kelautan,” tandasnya.

Lebih lanjut, Anas menyampaikan bahwa jumlah guru untuk anak berkebutuhan khusus dan sekolah luar biasa (SLB) juga masih kurang. Salah satu solusi yang ditempuh adalah melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK). “Khususnya untuk provinsi yang memiliki LPTK yang ada jurusan Pendidikan Luar Biasa,” pungkasnya. (Desliana Maulipaksi/RAPP002)