Profil Calon Kepala Daerah Pacitan [3]: Mbogo, Sang Pengusaha yang Siap Sejahterakan Pacitan

oleh -18 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Sosoknya cukup cepat beradaptasi dalam belantika perpolitikan di Pacitan. dengan latar belakang sebagai pengusaha, dirinya yang memiliki banyak jaringan segera menggunakan untuk berkiprah di dunia politik. Dia adalah Yudi Sumbogo (54), warga RT/RW 04/VII Dusun Sepatan, Desa Mangunharjo, Kecamatan Arjosari. Pria berkumis tipis yang mendampingi Indartato maju sebagai calon kepala daerah Pacitan pada 9 Desember 2015 mendatang.

Karier pria yang akrab disapa Mbogo ini terbilang banyak dihabiskan sebagai pengusaha. Tercatat dirinya selama 35 tahun melanglang buana sebagai pengusaha di Surabaya. Mbogo juga akhirnya menduduki jabatan penting, diantarana adalah Presiden Komisaris Karunia Kamiswara di PLTU Pacitan dan Presiden Komisaris Intermega Box Surabaya.

Pria kelahiran Pacian 28 Agustus 1961 ini kemudian mencoba berkiprah menjadi calon anggota legislatif (aleg) dari Partai Demokrat pada pemilu legislatif tahun 2014 lalu. Berkat jaringan yang luas, dirinya pun terpilih mewakili daerah pemilihan IV, yakni Arjosari dan Tegalombo duduk di kursi dewan.

Setahun kemudian, Mbogo mendapatkan ‘durian runtuh’ mendampingi Indartato sebagai cabup dalam Pilkada serentak 9 Desember, sehingga sesuai aturan, dirinya harus melepaskan jabatannya di kursi dewan.

Suami dari sosok guru besar Universitas Airlangga Kepala UPT Pengembangan Budidaya Air Payau (PBAP) Bangil Dr. Ir. Hj Ninik Setyorini, MT ini memiliki visi sederhana untuk masyarakat Pacitan hidup layak dengan cukup pangan, sandang dan papan. “Karena saya yakin Pacitan punya potensi besar di berbagai sektor yang berpeluang besar untuk dikembangkan,” katanya beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, ayah dari LEDA Inf Airlangga Bramudya Wijaya, Bima Yudha Kusuma dan Maharini Setyorini Putri ini menyatakan bahwa keinginannya mengabdi untuk Pacitan didasari karena kecintaannya terhadap tanah kelahirannya tersebut. Alumni SDN Mangunharjo, SMPN 1 Pacitan, SMAN 8 Yogyakarta dan UII Yogyakarta ini menyampaikan bahwa dirinya begitu dekat dengan Pacitan.

“Nedo nrimo ing pandum masih sering melekat pada kepribadian masyarakat Pacitan, Kondisi inilah yang menjadikan saya ingin berlama-lama tinggal di Pacitan untuk bisa mengabdikan diri pada tanah leluhur,” paparnya melalui laman web resminya. (RAPP002)