Persiapan MEA, Ratusan Warga Pacitan Digembleng Bikin Akik dan Olahan Bandeng

oleh -0 Dilihat
Pardi saat membuat kerajinan batu mulia akik, selasa (20/1/2015). (Foto : DP/Dok.Pacitanku)
Pardi saat membuat kerajinan batu mulia akik, selasa (20/1/2015). (Foto : DP/Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Tak kurang dari 100 warga Pacitan dari empat kecamatan, yakni Pacitan, Punung, Pringkuku dan Donorojo digembleng cara membuat olahan bandeng dan pelatihan membuat batu akik oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan setempat, Senin (28/9) dan Selasa (29/9) lalu di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), jalan Panglima Soedirman No 149, Baleharjo Pacitan.

Ana  Retno Mardiana, staf Seksi Informasi Bisnis Pengembangan dari Dinas Koperasi dan UMKM Jatim menyampaikan bahwa agenda ini adalah dalam rangka untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 mendatang, sehingga peerlu untuk mendidik calon wirausaha baru yang mandiri.

“Agenda dibagi menjadi dua kelompok, untuk yang 50 orang perempuan mengikuti pelatihan pembuahan olahan bandeng danhasil laut di, edangkan yang 50 orang laki-lakinya mengikuti pelatihan pembuatan akik di lantai satu gedung ini ,” ungkapnya, dilansir laman Diskopumkm Jatim.

Lebih lanjut, Ana mengungkapkan bahwa selain praktek membuat pembuatan olahan bandeng atau hasil laut  dan pelatihan membuat batu akik juga diberikan materi tentang Kewirausahaan.

“Pada hari pertama peserta diberikan pelatihan cara membuat kerupuk bandeng. Pada hari kedua dilatih membuat otak-otak bandeng dan otak-otak ikan tuna, sementara kelompok akik di ajari memahami mengenai jenis-jenis batu dan mendesain pemotongan batu. Lantas di hari keduanya peserta di latih cara memasang batu untuk cincin,” jelasnya.

Sementara, Kepala Diskoperindag kabupaten Pacitan, Supomo mengatakan bahwa dipilihnya dua pelatihan ini di dasarkan karena potensi batu di Pacitan sangat luar biasa. Demikian juga dengan hasil tangkapan lautnya.

“Untuk itulah jika potensi tersebut di fasiltasi lagi oleh pemerintah dengan memberikan pelatihan semacam ini kepada masyarkat Pacitan, maka potensi alam tadi akan makin bisa di kembangkan dan di nikmati oleh masyarakat Pacitan,” katanya.

Supomo berharap, dengan adanya pelatihan semacam ini nantinya masyarakat mempunyai kegiatan dan mencari peluang usaha, bisa mengelola, bisa menghasilkan produk, bisa membaca peluang pasar, bukan menjadi masyarakat yang konsumtif tapi masyarakat yang produktif.

“Sehingga apa yang dilakukan berorientasi untuk menjadi nilai ekonomis. Yang nanti pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga. Di Pacitan sendiri, sebelum booming batu akik itu  ada 100an pengrajin batu akik. Nah sekarang ada 1.400 lebih pengrajin batu akik. Ini membuktikan peredaran uang di Pacitan luar biasa,” tutup Sopomo.

Adapun para pemateri yang turut hadir dalam agenda ini adalah Eno SFY Mudomi, Kabid Koperasi Diskopindag Kabupaten  Pacitan untuk materi Kewirausahaan untuk olahan bandeng. Sedangkan untuk yang pelatihan batu akik materi Kewirausahaan diberikan oleh Lilik Wijiastuti, Kasi Bina Usaha Diskoperindag Kabupaten Pacitan. (RAPP002/Diskopumkm)