Tingkatkan Produktivitas, Untag Bantu Teknologi untuk Perajin Ubi Ngadirojo Pacitan

oleh -0 Dilihat
Untag dan Pemkab Pacitan jalin kerjasama PPM. (Foto : Untag)
Untag dan Pemkab Pacitan jalin kerjasama PPM. (Foto : Untag)

Pacitanku.com, NGADIROJO – Kehadiran para intelektual kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya di Desa Cangkring, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan bernar-benar sangat terasa manfaatnya. Melalui kerjasama pemberdayaan masyarakat, Untag Surabaya memberikan bantuan Teknologi Tepat Guna (TTG) kepada Kelompok Usaha Camilan Sumber Rejeki Desa Cangkring Kecamatan Ngadirojo.

Pemberian bantuan TTG ini merupakan bagian dari kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan dengan Untag Surabaya di bidang pengabdian masyarakat melalui Iptek Bagi Masyarakat (IbM). “Usaha camilan ini mengolah bahan baku ubi kayu menjadi  bahan olahan makanan tradisional yaitu Kolong, yang berbentuk bulat dengan diameter 10 cm dengan warna kuning,” kata Suparno selaku koordinator tim IbM sebagaimana dilansir Pacitanku.com dari Warta 17 Agustus, Selasa (8/9/2015).

 Namun, lanjut dia, proses produksinya masih sangat sederhana sehingga kapasitas produksinya sangat rendah  yaitu sekitar 200 kg/10 hari dengan pemasaran berdasarkan pesanan, yang masih sangat jauh dari permintaan yang bisa mencapai 500 kg. “Usaha mitra sangat berharap dapat meningkatkan produksinya dan bisa menjadikan usaha rumah tangga ini sebagai udaha utama,” lanjutnya.

Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Usaha Camilan Sumber Rejeki yaitu manajemen usaha yang masih sederhana, pemasaran masih berupa pesanan dan titipkan di warung sekitar, proses produksi dilakukan dengan manual, serta kemasan kurang menarik.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka Suparno dan kedua rekannya membantu dalam manajemen, pengadaan alat Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa mixer, dan alat pembuat kerupuk. “ Sehingga harapannya apa yang menjadi tujuan dari mitra dapat diwujudkan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, ubi kayu merupakan hasil tanaman pokok di Desa Cangkring Kecamatan Ngadirojo. Berdasarkan data tahun 2013 dari luas lahan yang ditanami kurang lebih 180,57 Ha dapat menghasilkan produktivitas sebesar kurang lebih 4 ton/Ha, dimana jenis ubi kayu yang dihasilkan adalah jenis Ngaripin.

Produksi ubi kayu yang melimpah ternyata hanya sebagian kecil yang dijadikan bahan jadi (produk olahan), selebihnya dijual dalam bentuk bahan mentah. Terdapat kurang lebih 20 usaha rumah tangga di desa cangkring yang memproduksi camilan kolong diantaranya Bapak Suwito dan bapak Adi Suprianto, dimana mereka terhimpun pada kelompok  usaha Sumber Rejeki. (RAPP002)