Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Belum Sesuai Target

oleh -0 Dilihat
Salah satu ruang kelas di SD di Pacitan masih minim infrastuktur berupa bangku. (Foto : DOk.Pacitanku)
Salah satu ruang kelas di SD di Pacitan masih minim infrastuktur berupa bangku. (Foto : DOk.Pacitanku)
Salah satu ruang kelas di SD di Pacitan masih minim infrastuktur berupa bangku. (Foto : DOk.Pacitanku)
Salah satu ruang kelas di SD di Pacitan masih minim infrastuktur berupa bangku. (Foto : DOk.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Salah satu dinas/lembaga yang mendpaat sorotan dalam tahun anggaran 2014 adalah Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Pacitan. hal itu disampaikan oleh Bupati Indartato di sela prosesi pengukuhan gru madya sebagai Kepala Sekolah, baru – baru ini.

Menurut Indartato, kinerja lingkup Dinas Pendidikan pada Tahun Anggaran 2014 lalu, baru menyentuh level 81,76 persen, sehingga masih tersisa sebesar 18 persen lebih, target kinerja yang tidak bisa dilaksanakan.  “Karena itu perlunya penyegaran, agar kinerja organisasi lebih profesional. Sehingga harapan pemerintah menuju masyarakat sejahtera bisa terwujud,” kata Indartato.

Kurangnya capaian tersebut dilihat dari kurun waktu Tahun 2013 lalu, dari 92 indikator capaian kinerja, hanya terealisasi sebesar 37 indikator. Sementara selebihnya, sebanyak 55 indikator.

Selain itu, angka partisipasi kasar (APK) tingkat SMP, Madrasah Tsanawiah, dan paket B, yang baru tercapai 85 persen dari 90 persen yang ditargetkan.  “Ini tanggung jawab kita bersama. Bagaimana masyarakat bisa sehat, pinter, sehingga bisa terwujud kesejahteraan,” katanya.

Indartato juga menyoroti minimnya infrastruktur pendidikan, seperti halnya bangunan gedung dan peralatannya.

Berdasarkan data, jenjang pendidikan SMP, Madrasah Tsanawiah, dari 96 persen yang ditargetkan, baru terealisasi sebesar 90 persen. Sedangkan ketersediaan guru bersertifikasi, dari 72 persen yang ditargetkan, baru tercapai 58 persen, dan guru bersertifikasi pendidikan, dari target 80 persen, hanya terealisasi 67 persen.

Selain itu, ruang kelas jenjang SD, dengan ketersediaan meja dan kursi, diakui bupati sudah mencapai 100 persen. “Namun bagi SMP, Madrasah Tsanawiah, masih tercapai 38 persen,” pungkasnya. (yun/Pacitanews/RAPP002)