Suasana Kemarau di Pacitan : Sumur Kering, Kesulitan Air Bersih, Antri, Hingga Kebakaran Hutan

oleh -1 Dilihat
Sumur Kering di Sambi, Donorojo. (Foto : Doc Info Pacitan)
Sumur Kering di Sambi, Donorojo. (Foto : Doc Info Pacitan)
Sumur Kering di Sambi, Donorojo. (Foto : Doc Info Pacitan)
Sumur Kering di Sambi, Donorojo. (Foto : Doc Info Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN—Musim kemarau yang masih terjadi hingga awal Oktober tahun ini berdampak sulitnya warga Pacitan mendapatkan air bersih. Di beberapa titik di Pacitan, kekeringan menjadi pemandangan sehari – hari warga.

“Sebentar lagi akan ada Hari Raya Kurban, sedangkan rencananya di SD kami akan menggelar penyembelihan hewan, namun masalah kekeringan air menjadi kendala tersendiri bagi kami,” kata Sunartin, Kepala Sekolah SDN Kasihan IV, Tegalombo, menanggapi kekeringan air yang terjadi di desanya.

Sementara itu, di Kecamatan Donorojo, tepatnya di Dusun Sambi, Sendang, warga juga mengalami permasalahan serupa. Saat musim kemarau seperti sekarang ini, untuk mendapatkan air sebanyak dua jerigen, butuh waktu yang sangat lama, hingga satu jam. Selain itu, untuk mendapatkannya, warga setempat juga harus antri bersama warga lainnya.

Selain krisis air yang dialami sebagian warga, kemarau yang cukup panjang di Pacitan juga membuat beberapa hutan di Pacitan menjadi rawan terjadi kebakaran. Belum lama ini, puluhan hektar hutan rakyat terbakar. Setelah sebelumnya kebakaran terjadi di hutan Pucangsewu, kebakaran juga terjadi di dua titik lain di kota Pacitan, yakni hutan Desa Sambong dan Desa Tanjungsari.

Warga pun terancam kesulitan mendapatkan air bersih karena pipa yang menghubungkan mata air dari hutan ke desa ikut terbakar. Kencangnya hembusan angin dan teriknya sinar matahari membuat api cepat berkobar luas. Akibatnya, puluhan hektar hutan yang ditanami pohon jati dan akasia mati.

Di Tanjungsari, warga setempat pun berjaga sambil terus memantau kobaran api. Sementara pemerintah daerah melalui dinas terkait telah mengirim mobil pemadam kebakaran ke lokasi. Berdasarkan informasi yang beredar, kebakaran ada kemungkinan dikarenakan puntung rokok atau bara api sembarangan. Kemarau panjang juga membuat api mudah meluas di hutan tersebut.

Di prediksi, kemarau yang terjadi di Pacitan dan sekitarnya akan masih terus terjadi hingga akhir tahun ini.

Redaktur : Robby