Obong Boto, Tradisi Klasik Warga Pacitan yang Penuh dengan Kebersamaan

oleh -14 Dilihat
Tradisi Obong Boto. (FOto : Fajar Bachroni)
Tradisi Obong Boto. (FOto : Fajar Bachroni)
Tradisi Obong Boto. (FOto : Fajar Bachroni)
Tradisi Obong Boto. (FOto : Fajar Bachroni)

Pacitanku.com, TEGALOMBO—Pacitan dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki tingkat kebersamaan dan gotong royong cukup baik. Salah satu tradisi menyejarah dan menjadi salah satu simbol kebersamaan warga Pacitan adalah tradisi Obong Boto.

Tradisi yang merupakan agenda bersama warga kampung untuk bekerja sama membuat batu bata ini menjadi salah satu agenda bersama dalam memupuk gotong royong. Hingga saat ini, obong boto masih sering dilakukan warga di pelosok Kecamatan Tegalombo, salah satunya Desa Kasihan.

Diketahui, dalam tradisi obong boto, batu – bata yang sudah siap di bakar ditumpuk menjadi satu, semacam rumah, lalu di malam hari tumpuka batu – bata yang berjumlah ribuan itu dibakar. Seluruh warga serempak ikut berpartisipasi dalam kegiatan obong boto, tanpa harus disuruh.

“Kegiatannya adalah mengumpulkan kayu bakar, kemudian membuat penutup batu bata atau nemblok, sedangkan para ibu menyiapkan makanan kecil untuk para pengobong boto,” kata Tunar, salah satu warga penyelenggara kegiatan obong boto.

Tunar kemudian menjelaskan bahwa salah satu indikator batu – bata tersebut bagus adalah tidak gampang pecah, sehingga bisa digunakan untuk proses pembangunan rumah.

Reporter : Fajar Bachroni